Beranda | Artikel
Tunaikan Hak Ukhuwah Islamiyyah, Dan Rasakan Keindahannya
Jumat, 14 November 2014

Buletin At-Tauhid edisi 44 Tahun ke X

ukhuwahislamiah13Terkadang kita tidak sadar,ternyata ada banyak hikmah nan indahdi sekitar kita..

Cobalah tengok sekawanan burung yang bisa terbang sejauh ribuan kilo dengansebab kebersamaan. Mereka saling membantu satu sama lain dengan membentuk formasi “huruf V” agar tidak mudah kelelahan..

Atau cobalah saksikan serombongan semut yang saling bahu membahu dalam mencari makanan. Saling memberi informasi tatkala terjumpainya santapan. Saling menebarkan salam dengan berpagutan, bahkan saling membantu ketika mengangkat beban..

Sebenarnya, ada sebuah kata yang dapat mewakili semua hikmah perumpa
maan yang telah disebutkan. Kata tersebut adalah Ukhuwah (persaudaraan).

 

Pentingnya Ukhuwah(Persaudaraan)

Adakah keraguan dalam diri kita bahwa Islam adalah syariat yang sempurna? Jelas, sama sekali tidak. Islam mengatur segalanya, tak terkecuali pula soal ukhuwah.

Kita jumpai banyak ayat-ayat di dalam AlQur’an yang memotivasi orang beriman untuk senantiasa menjaga hangatnya ukhuwah. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kalian mendapat rahmat.” (QS. Al Hujurat:10).Allah Ta’ala juga berfirman (yang artinya),“Dan perbaikilah hubungan diantara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anfal:1).

 

Bahkan sebaliknya, Islam justru melarang keras pada perpecahan dan permusuhan. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),“Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.” (QS. Ali ‘Imran:103).Allah Ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Dan bahwa yang kami perintahkan ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; Dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kamu dari dari jalan-Nya.” (QS. Al An’am:153).

 

 

Indahnya Ukhuwah

Sejatinya, ukhuwah inilah yang menjadi salah satu rahasia kekuatan dan kekokohan umat Islam. Oleh karenanya, orang-orang yang beriman diibaratkan semisal bangunan. Nabishallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesunguhnya seorang mukmin dengan mukmin lain ialah seperti bangunan yang saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya” (HR. Bukhari)

Sejatinya, ukhuwah inilah yang menjadi salahsaturahasia keindahan umat Islam. Dengannya akan musnah rasa fanatisme kesukuan dan kebangsaan. Sehingga muslim seduniabernaung dibawah bendera yang satu. Itulah fungsi ukhuwah yang menjadi pemersatu. Bahkan, sampai-sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengibaratkannyasebagai satu tubuh. Beliau bersabda, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam belas kasih dan kasih sayang diantara mereka ialah laksana satu tubuh. Ketika ada anggota tubuh yang sakit, maka anggota tubuh yang lainpun akan ikut merasakan sakit dan demam.” (HR.Bukharidan Muslim).

Syaikh ‘Abdurrahman As Sudais menuturkan, “Hubungan persaudaraan antar manusia itu berbeda-beda berdasarkan maksud dan tujuannya. Akan tetapi, ada sebuah hubungan persaudaraan yang paling kuat pegangannya, paling kental hubungannya, paling erat jalinannya, dan paling utuh kasih sayangnya. Ia merupakan hubungan yang tiada pernah luntur dan lapuk, tiada pernah lekang oleh tempat dan waktu. Justru, ia mampu menyatukan orang-orang yang ada di daerah yang berjauhan. Ketahuilah, hubungan tersebut ialah ukhuwah (persaudaraan) atas dasar aqidah dan keimanan.” (lihatKaukabatul Khuthabil Munifah Min Minbar Al Ka’bah Asy Syarifah).

 

Hak-Hak Persaudaraan

            Indahnya ukhuwah dapat dirasakan dengan cara menunaikan hak-hak persaudaraan. Dalam kitab Huquq Da’at ilaihal Fithrah wa Qarraratha Asy Syari’ah, Syaikh ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan hak-hak persaudaraan berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hak muslim atas muslim lainnya ada enam” Kemudian ditanyakan kepada beliau, “Apa itu wahai Rasulallah?” Beliau pun menjawab, “Jika engkau menjumpainya, maka ucapkanlah salam. Jika ia mengundangmu, maka penuhilah. Jika ia meminta nasehatmu, maka nasehatilah. Jika ia bersin lantas ia memuji Allah, maka jawablah. Jika ia sakit, maka jenguklah. Dan jika ia meninggal, maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim).

 

Hak Pertama: Menebarkan Salam Kepada Saudaranya

Mengucapkan salam merupakan sunnah yang sangat ditekankan, yang merupakan salah satu sebab terjalinnya kecintaan diantara sesama orang beriman. Sebagaimana sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam,Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidak akan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian, aku tunjukkan satu perkara yang jika kalian kerjakan niscaya akan tumbuhlah perasaan saling mencintai? Tebarkanlah salam diantara kalian” (HR. Muslim).

Hak Kedua: Memenuhi Undangan Ketika Diundang

Syaikh ‘Utsaimin menjelaskan bahwa memenuhi undangan dapat menjadikan terhiburnya hati orang yang mengundang, menimbulkan rasa kasih sayang serta keterikatan. Nabishalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bila salah seorang diantara kalian diundang, maka hendaklah ia memenuhi undangan tersebut, baik acara pernikahan ataupun yang lainnya” (HR. Muslim).

Hak Ketiga: Memberi Nasehat Ketika Saudaranya Meminta untuk Dinasehati

Jika saudara kita meminta kepada kita untuk dinasehati, maka kita wajib menunaikan haknya yakni dengan memberinya nasehat. Begitu juga ketika saudara kita tidak mendatangi dan tidak pula meminta nasehat kepada kita, sedang ia dalam keadaan madharat (bahaya) ataupun ketika hendak berbuat dosa, maka kita wajib untuk menasehatinya. Karena sesunggunya hal ini termasuk bagian dari agama, sebagaimana sabda dari suri tauladan kita, ”Agama adalah nasehat” (HR.Muslim).

Hak  Keempat: Menjawab dengan Doa Ketika SaudaranyaBersin

Dalam Islam disyariatkan untuk mendoakan saudara muslim yang bersin. Doa ini hanya ditujukan kepada orang yang memuji Allah (dengan ucapan ‘Alḥamdulillāh’) setelah bersinnya. Adapun jika ia tidak memuji Allah setelah bersinnya maka ia tidaklah berhak untuk dijawab dengan doa tersebut.Lafazh doa yang diucapkan ketika mendengar seorang yang bersin kemudian memuji Allah ialah“Yarḥamukallāh(Semoga Allah merahmatimu). Kemudian setelah didoakan saudaranya, orang yang bersin tadi juga dituntunkan untuk balik mendoakan saudaranya dengan doa, “Yahdiikumullāhu wa yushliḥu baalakum(Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu)”.

Hak Kelima: Menjenguk Ketika Saudaranya Sakit

Menjenguk orang sakit dan mengunjunginya merupakan hak seorang muslim atas muslim lainnya. Apalagi orang yang sakit tersebut memiliki hak kekerabatan, maka tentunya ia lebih berhak lagi untuk dijenguk, dikunjungi, dan didoakan. Diantara doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika menjenguk orang sakit ialah, “Laa ba-sa thohuurun Insyaa Allāh (Tidak mengapa, sakitmu ini akan menjadi permbersih dosa-dosamu insyaa Allah)”

Hak Keenam: Mengiringi Jenazahnya Ketika Saudaranya Meninggal

Mengiringi jenazah juga hak sesama muslim yang semestinya ditunaikan, yang padanya juga terdapat ganjaran pahala yang begitu besar. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang mengiringi jenazah hingga menyalatkannya, maka baginya satu qirath. Dan barangsiapa mengiringinya hingga dikuburkan, maka baginya dua qirath” Lalu ditanyakan pada beliau, “Dan apakah itu dua qirath itu?” Lantas dijawab oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,Semisal dua gunung yang amat besar” (HR. Muslim)

 

Masih Banyak Hak-hak Lainnya

Hak-hak yang harus ditunaikan sesama saudara muslim tidak hanya sebatas enam perkara yang disebutkan sebelumnya. Masih banyak lagi hak-hak yang harus diketahui, diperhatikan, dan ditunaikan. Misalnya, menahan diri dari mengganggu dan menyakiti saudaranya. Karena sesungguhnya dalam mengganggu dan menyakiti, terdapat dosa yang besar. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan orang-orang yang menyakiti mereka yangberiman,laki-laki dan perempuan, tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kedustaan serta dosa yang nyata.” (QS. Al Ahzab:58).

Cukuplah sebuah nasehat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallamsebagai pemacu dan pemicu kita untuk senantiasa menjaga indahnya ukhuwah, “Tidak sempurna keimanan salah seorang diantara kalian hingga ia mencintai kebaikan untuk saudaranya sebagaimana ia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Penutup

Akhir-akhir ini, banyak kita jumpai perselisihan, pertikaian, dan maraknya permusuhan. Bisa jadi penyebab ini semua ialah karena dilalaikannya hak-hak persadaraan. Meskipun terlihat sederhana, justru hak-hak ukhuwahinilah yang memberikan keindahan persaudaraan sesama orang beriman.Tapi terkadang, kita lalai dalam menunaikan hak sesama muslim. Padahal ada satu sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang mungkin kita sering terlupa padanya, “Seorang muslim ialah saudara bagi muslim lainnya” (HR. Muslim).

Marilah kita tunaikan hak-hak ukhuwah, agar kita dapat senantiasa merasakan indahnya persaudaraan. Karena ukhuwah (persaudaraan) karena Allah itu ialah diantara bunga hati yang senantiasa dapat tumbuh mekar meski tanpa bantuan air, cahaya, dan musim. Semoga Allah Ta’ala menjaga dan mengokohkan persaudaraan kita sesama kaum muslimin, tidak hanya di dunia akan tetapi juga hingga di surga. Aamiin.

 

Penulis             : ErlanIskandar, S.T. (Alumni Ma’had Al ‘Ilmi Yogyakarta)

Muroja’ah        : Ustadz Abu Salman, B.I.S


Artikel asli: https://buletin.muslim.or.id/tunaikan-hak-ukhuwah-islamiyyah-dan-rasakan-keindahannya/